KORANPALPOS.COM- Final Coppa Italia 2024/2025 menghadirkan kejutan besar. Bertempat di Stadio Olimpico, Roma pada Kamis (15/5/2025) dini hari WIB, Bologna berhasil menumbangkan AC Milan dengan skor tipis 1-0, berkat gol tunggal Dan Ndoye pada menit ke-53.
Kemenangan ini mengakhiri penantian panjang I Rossoblu. Bologna terakhir kali mengangkat trofi Coppa Italia pada tahun 1974 atau 51 tahun silam. Ini juga merupakan trofi mayor pertama mereka sejak menjuarai Piala Intertoto pada 1998.
Jalannya Pertandingan
Laga berjalan sengit sejak peluit pertama dibunyikan. Kedua tim bermain terbuka dan saling menekan. AC Milan tampil lebih dominan dengan penguasaan bola mencapai 53%, namun hanya mencatat dua tembakan tepat sasaran, sama seperti Bologna yang lebih efisien dalam mengonversi peluang.
Babak pertama berakhir tanpa gol. Namun, kebuntuan akhirnya pecah di awal babak kedua. Pada menit ke-53, Dan Ndoye memanfaatkan situasi bola liar di kotak penalti.
BACA JUGA:Alwi Farhan Tumbangkan Rajawat Lolos 16 Besar dan Tantang Nishimoto!
BACA JUGA:4 Wakil Lolos, 4 Gugur! Ini Jadwal Lengkap Pebulu Tangkis Indonesia di R16
Dengan ketenangan luar biasa, ia mengecoh satu bek Milan sebelum melepaskan tembakan yang tak mampu dihentikan Mike Maignan. Bologna unggul 1-0.
Tertinggal, pelatih Milan Sergio Conceicao langsung bereaksi. Ia memasukkan tiga pemain sekaligus—Joao Felix, Santiago Gimenez, dan Kyle Walker untuk menambah intensitas serangan. Namun, kokohnya lini belakang Bologna membuat semua upaya Rafael Leao dkk. sia-sia.
Hingga peluit akhir dibunyikan, skor 1-0 tak berubah. Bologna sukses meraih Coppa Italia ketiga sepanjang sejarah klub, setelah sebelumnya menjuarai edisi 1969/70 dan 1973/74.
Petaka Bagi Milan
Kekalahan ini menjadi pukulan telak bagi AC Milan. Selain gagal mengakhiri puasa trofi Coppa Italia selama 22 tahun, Rossoneri juga kehilangan kesempatan meraih tiket otomatis ke Supercoppa Italiana musim depan dan potensi pendapatan tambahan.
BACA JUGA:Tanpa 12 Pemain Inti, Real Madrid Tunda Barcelona Juara LaLiga
BACA JUGA:Menpora Ajak Suporter Lebih Santun
Situasi ini semakin ironis karena saat tidak menurunkan pemain bergaji tertinggi, Milan tampil lebih bebas dan mampu mengejar ketertinggalan di laga-laga sebelumnya. Namun di final ini, dengan kehadiran semua nama besar, Milan justru tampil tertekan dan gagal membalas.