JAKARTA - PSSI mendapatkan hukuman dari FIFA imbas perilaku diskriminatif suporter ketika timnas Indonesia menjamu timnas Bahrain pada pertandingan Kualifikasi Piala Dunia 2026 zona Asia putaran ketiga di Stadion GBK, Jakarta, Maret lalu.
Dikutip dari rilis yang diterima Antara, Minggu, EXCO PSSI Arya Sinulingga menjelaskan PSSI harus menerima hukuman denda dan pengurangan jumlah penonton.
"Keputusan FIFA, PSSI harus bertanggung jawab atas perilaku diskriminatif suporter pada saat pertandingan Indonesia lawan Bahrain yang dimainkan 25 Maret 2025. Di sana FIFA juga kirim laporan, jadi ada monitoring sistem mereka anti-diskriminasi, sebagai laporan mereka," ujar Arya.
BACA JUGA:Jelang El Clasico Real Madrid VS Barcelona, Ancelotti Bicara Masa Depan dan Pujian untuk Xabi Alonso
BACA JUGA:Aston Villa Bungkam Bournemouth 1-0, Jaga Harapan ke Liga Champions
"Berdasarkan laporan tersebut, FIFA menyatakan suporter Indonesia paling aktif di tribun utara dan selatan. Peristiwa terjadi di sektor 19, disebabkan suporter Indonesia pada menit ke-80 sekitar hampir 200 suporter tuan rumah teriakkan slogan xenophobia "Bahrain bla...bla...bla..."," tambahnya.
Arya mengatakan jika PSSI harus membayar denda hampir setengah miliar rupiah atau sekitar Rp400 juta dan harus mengurangi sekitar 15 persen dari kursi yang tersedia pada pertandingan kandang selanjutnya.
Ia menambahkan, pengurangan jumlah kursi diterapkan di belakang gawang bagian utara dan selatan, namun FIFA menawarkan alternatif lain agar jumlah tersebut dapat diisi oleh elemen suporter lain.
BACA JUGA:Lazio vs Juventus 1-1: Drama Kartu Merah dan Gol Menit Akhir
BACA JUGA:Skor Kacamata! Southampton Hentikan Manchester City di St. Mary’s
"FIFA juga berikan ruang alternatif boleh saja 15 persen itu diberikan tapi kepada komunitas anti-diskriminasi atau komunitas khusus seperti keluarga, mungkin pelajar atau perempuan. Dan mereka harus pasang spanduk anti-diskriminasi," jelas Arya.
FIFA, lanjut dia, meminta PSSI untuk membuat rencana komprehensif melawan tindakan diskriminasi di sepak bola.
"Sanksi ini adalah hal yang berat yang kita terima karena FIFA itu miliki prinsip kesetaraan, kemanusiaan, saling menghargai, dan menghormati," jelasnya.
BACA JUGA:Timnas Mulai TC di Bali, Pemain Abroad Siap Gabung
BACA JUGA:Latihan Bebas MotoGP Prancis 2025: Marc Marquez Pecahkan Rekor Sirkuit Le Mans