Meski semangat dan kesiapan ditunjukkan di sesi latihan, posisi Sandy dalam starting line-up belum sepenuhnya aman.
Sejak tampil penuh pada 2 April lalu, ia hanya menjadi pemain pengganti dalam lima laga terakhir Yokohama. Rotasi pemain dan kebugaran akan menjadi pertimbangan pelatih saat menentukan komposisi tim menghadapi Al Nassr.
Meski demikian, publik Indonesia tentu berharap besar Sandy bisa tampil dan mengukir sejarah, apalagi jika harus langsung menjaga Ronaldo, yang dikenal masih sangat tajam meski usianya sudah menginjak 40 tahun.
BACA JUGA:Real Madrid Tekuk Getafe, Menang Tipis 1-0
BACA JUGA:Arsenal 2-2 Crystal, Arsenal Gagal Menang
Pekan Seru bagi Pemain Indonesia
Menariknya, duel antara Sandy dan Ronaldo bukan satu-satunya laga “beraroma GOAT” yang melibatkan pemain keturunan Indonesia.
Di Amerika Serikat, Maarten Paes, kiper FC Dallas, juga akan berhadapan dengan Lionel Messi saat timnya menjamu Inter Miami di ajang Major League Soccer (MLS).
Keduanya menunjukkan bahwa pemain Indonesia, baik naturalisasi maupun diaspora, kini semakin mendekati level elite dunia, bukan hanya tampil, tetapi juga bersaing langsung dengan para legenda hidup sepak bola.
Jika Yokohama berhasil mengalahkan Al Nassr, mereka akan menghadapi pemenang antara Kawasaki Frontale dan Al Sadd di babak semifinal.
BACA JUGA:AC Milan Kalahkan Inter 3-0, Milan ke Final Coppa Italia
BACA JUGA:Segera Perpanjang Kontrak Vinicius
Dan untuk Sandy, ini lebih dari sekadar pertandingan—ini adalah panggung besar membuktikan kualitas pemain Indonesia di kancah Asia dan dunia.