KORANPALPOS.COM - Warga Kemayoran, Kecamatan Muara Enim resah karena terjadinya longsor yang diduga disebabkan karena pembangunan talud Sungai Enim.
Pasalnya longsor tersebut sudah nyaris membuat rumah warga terancam ikut terkena longsor karena saat ini masih musim penghujan.
Rahmanudin alias Mat Picing (58), warga Kemayoran, khawatir rumahnya terancam longsor akibat proyek pembangunan talud Sungai Enim.
Tanah di belakang rumahnya mengalami longsor sejak seminggu lalu, diduga akibat aktivitas proyek tersebut.
BACA JUGA:Pemkab dan Kejari OKI Teken MOU Bidang Datun: Hapus Keraguan OPD Jalankan Program Pembangunan
BACA JUGA:Bupati Ajak PTBA Dukung Visi Misi MEMBARA
"Awalnya longsor sekitar 1 meter, sekarang bertambah sekitar 3 meter," ungkap Mat Picing kepada awak Media, Senin 10 Maret 2025.
Kondisi ini semakin mengkhawatirkan karena jarak longsoran hanya sekitar 3 meter dari bangunan rumahnya.
Ia mengatakan, pihak kontraktor proyek, PT Waskita, telah membuat penahan longsor. Namun, ia menilai penahan tersebut tidak rapi dan masih berpotensi longsor, terutama di musim hujan saat ini.
"Tentunya sangat membahayakan rumah yang bisa ikut terbawa longsor," terangnya.
BACA JUGA:Kejari Muara Enim Dukung Program Pemerintah Lewat Pendampingan Hukum
BACA JUGA:Progres Bantuan Stimulan Korban Banjir di OKU Capai 80 Persen
Dirinya berharap pihak kontraktor segera memperbaiki penahan longsor tersebut. Ia mengaku mendukung pembangunan talud, tetapi juga meminta agar pihak kontraktor memperhatikan keselamatan warga sekitar.
"Saya mendukung pembangunan talud, tapi juga harus memikirkan warga sekitar," tegasnya.
Sementara itu, Heri, salah seorang Pelaksana dari PT Waskita dalam pembangunan talud, belum berani memberikan komentar terkait kejadian ini.