KORANPALPOS.COM - Polemik kelangkaan Liquefied Petroleum Gas (LPG) 3kg di Sumatera Selatan (Sumsel) khusus di Kota berjuluk Bumi Sebiduk Semare ternyata mendapat atensi tersendiri dari Polres Lubuklinggau.
Bahkan jajaran Polres Lubuklinggau ternyata juga telah menurunkan personilnya untuk melakukan inspeksi mendadak (sidak) bersama Tim Gabungan dari Pemerintah Kota Lubuklinggau.
"Atas petunjuk Kapolres kami melaksanakan pengawasan dengan melakukan koordinasi dengan pemda, kemudian kami melakukan sidak lapangan terkait keluhan dari masyarakat atas kelangkaan dan kenaikan harga LPG," demikian diungkapkan Kasat Reskrim AKP M Kurniawan Azwar, Rabu 5 Februari 2025.
Selain itu, pihaknya juga melakukan pendataan pengecer LPG yang ada di Kota Lubuklinggau agar bisa terkontrol, sehingga harga tidak tinggi dan LPG juga tidak langkah.
BACA JUGA:Meminimalisir Kecelakaan Nelayan Banyuasin II Terima Bantuan Solar Cell
BACA JUGA:Pj. Bupati Banyuasin Resmi Buka STQH XII dan Peringatan Isra Mikraj 1446 H
"Agar masyarakat yang berhak bisa mendapatkan LPG dengan muda," ujarnya.
Namun AKP M Kurniawan Azhar belum bisa menjelaskan secara rinci hasil dari sidak dan pendataan pengecer yang dilakukan.
"Saat ini sidak dan pendataan masih berlangsung, hasilnya nanti akan kita laporkan langsung ke pimpinan nanti menunggu instruksi dan arahan dari atasan," tegasnya.
Sementara itu, masyarakat sendiri berharap agar polemik kelangkaan LPG ini bisa segera teratasi.
BACA JUGA:Pj. Ketua TP PKK Optimalkan Hasil Panen Sayur Hidroponik di Kebun PKK
BACA JUGA:Dinas Kesehatan OKU Tangani 412 Kasus DBD Selama 2024
Terlebih saat ini sudah mendekati Ramadhan, kebutuhan akan LPG dipastikan akan meningkat dari biasanya.
"Kalau biasanya orang masak sehari sekali, untuk makan pagi sampai sore, tapi puasa tentu akan berbeda masak sahur sama masak untuk berbuka berbeda," ungkap Rifat, warga Kelurahan Wirakarya, Kecamatan Lubuklinggau Timur II, Kota Lubuklinggau.
Sementara itu, Setiawan warga Kelurahan Cereme, Kecamatan Lubuklinggau Timur II, Kota Lubuklinggau, mengungkapkan, persoalan LPG subsidi 3 kg ini sebenarnya bisa saja diatasi dengan cara menarik semua LPG 3kg subsidi dan menggantinya dengan LPG 3 kg yang non subsidi.