KORANPALPOS.COM- Aksi kurang terpuji dilakukan oleh calon pemain naturalisasi Timnas Indonesia, Jairo Riedewald.
Dalam laga Royal Antwerp kontra Saint-Trond VV (STVV) di pekan ke-23 Belgia Pro League musim 2024/2025, pemain 28 tahun itu diusir wasit setelah menerima kartu merah langsung akibat memukul wajah lawannya, Joel Fujita.
Insiden panas di penghujung laga, pertandingan yang berlangsung pada 25 Januari itu berakhir dengan skor imbang 1-1. Namun, drama terjadi di menit-menit akhir saat Riedewald terlibat insiden panas dengan pemain STVV.
Pada menit ke-90+1, wasit tanpa ragu mengeluarkan kartu merah langsung setelah menilai tindakan Riedewald sebagai pelanggaran serius.
BACA JUGA:Garuda Muda Babak Belur! Indra Sjafri Mulai Panas, Evaluasi atau Gagal Lagi?
BACA JUGA:Indonesia vs Belanda: Mimpi Besar Sepak Bola Asia Tenggara!
Aksi tersebut memicu ketegangan di lapangan. Beberapa pemain Royal Antwerp dan STVV terlibat adu mulut, yang berujung pada keluarnya tiga kartu kuning tambahan.
Dua pemain Antwerp dan satu pemain STVV, Lamkel Ze, ikut menerima kartu kuning akibat keributan tersebut.
Dampak besar sanksi mengintai Riedewald, menurut laporan Gazet van Antwerpen, insiden ini bisa berimbas panjang bagi Jairo Riedewald.
Selain hukuman kartu merah, dia berpotensi mendapatkan sanksi tambahan berupa larangan bermain hingga tiga pertandingan serta denda sebesar €3.500. Hukuman ini tentu bisa berdampak pada posisinya di skuad utama Royal Antwerp.
BACA JUGA:Ubed Lolos ke Babak Utama Thailand Masters
BACA JUGA:Jens Raven Optimistis Dapat Berkontribusi Lebih saat Lawan India
Bagi PSSI dan Timnas Indonesia, aksi kontroversial ini tentu menjadi catatan tersendiri. Riedewald, yang sedang dalam proses naturalisasi, diharapkan bisa menjadi tambahan kekuatan bagi skuad Garuda.
Namun, dengan insiden ini, banyak pihak mulai mempertanyakan apakah sang pemain memiliki disiplin dan mentalitas yang cocok untuk membela Timnas Indonesia.
Reaksi suporter harapan atau beban? kabar kartu merah Riedewald langsung menjadi sorotan di kalangan suporter Indonesia. Beberapa fans menilai insiden ini sebagai hal yang wajar dalam sepak bola, sementara yang lain mengkritik keras sikap emosionalnya.