KORANPALPOS.COM - Kecamatan Sirah Pulau Padang, yang terletak di Kabupaten Ogan Komering Ilir, Sumatera Selatan, memiliki sejarah yang kaya dan menarik untuk digali.
Dirangkum dari berbagai sumber, nama Sirah Pulau Padang sendiri berasal dari masa penjajahan Belanda, yang mencatatkan jejak sejarah yang penting dalam perjalanan wilayah ini.
Dalam sejarahnya, Sirah Pulau Padang dikenal sebagai salah satu wilayah yang dipimpin oleh seorang pangeran yang sangat berpengaruh pada masa itu, yakni Pangeran Batun.
BACA JUGA:Asal Usul dan Sejarah Suku Ogan Ilir : Warisan Budaya Besemah yang Hidup di Sepanjang Sungai Ogan !
BACA JUGA:Asal Usul dan Sejarah Sumatera Selatan : Dari Kejayaan Sriwijaya hingga Modernisasi Zaman !
Melalui cerita ini, kita dapat memahami lebih jauh tentang perjalanan hidup Pangeran Batun dan bagaimana kekuasaannya berakhir.
Nama Sirah Pulau Padang berasal dari sebuah peristiwa yang terjadi pada masa penjajahan Belanda.
Saat itu, di kawasan ini berdiri sebuah kantor Kontrolir Belanda yang kemudian dikenal dengan nama Kantor Persirah.
Kantor ini terletak di pinggir sungai yang mengarah ke muara Padang, dan tempatnya hampir terputus, menciptakan kesan seperti sebuah pulau.
Oleh karena itu, wilayah tersebut diberi nama Sirah Pulau Padang, dengan Sirah merujuk pada kantor persirah, Pulau menggambarkan kondisi tempat tersebut yang menyerupai pulau, dan Padang yang berarti dataran luas.
Pangeran Batun merupakan salah seorang pemimpin lokal yang berafiliasi dengan kekuasaan kolonial Belanda.
BACA JUGA:Asal Usul dan Jejak Sejarah Tanjung Sakti : Warisan Keberagaman Budaya di Sumatera Selatan !