KORANPALPOS.COM - Likuiditas PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk (BNI) diprediksi tetap berada dalam kondisi sehat pada tahun 2025.
Salah satu faktor pendukung utama adalah kehadiran aplikasi wondr by BNI, yang telah membantu mendongkrak pembiayaan sekaligus meningkatkan keterlibatan nasabah ritel.
Pertumbuhan Dana Pihak Ketiga (DPK) bank pelat merah ini pun diperkirakan akan terus meningkat pada tahun mendatang.
BACA JUGA:Cara Mudah Mendapatkan Kode Voucher Shopee, Simak Langkah-langkahnya!
BACA JUGA:Kejar Promo ShopeePay dan Shopee PayLater: Diskon, Gratis Ongkir, hingga Cashback 100 Persen !
Analis KB Valbury Sekuritas, Akhmad Nurcahyadi, dalam keterangan tertulisnya di Jakarta, Minggu, menyatakan bahwa rasio Loan to Deposit Ratio (LDR) BNI tahun depan diproyeksikan berada di level 93,1 persen.
Angka ini mencerminkan pengelolaan likuiditas yang optimal, mengingat Bank Indonesia (BI) menganggap rasio likuiditas di kisaran 90-94 persen sebagai kategori sehat.
“Dengan pertumbuhan DPK yang positif, kami optimis BNI mampu menjaga rasio likuiditasnya di level yang optimal, mendukung pertumbuhan bisnis di berbagai segmen, termasuk ritel dan korporasi,” ujar Akhmad.
BACA JUGA:Biaya Administrasi Bulanan dI BRI Lebih Murah Dibanding Bank Lain
BACA JUGA:Peran AgenBRILink Dekatkan Akses Perbankan bagi Masyarakat di Kabupaten Rejang Bengkulu
Sejak diluncurkan, aplikasi wondr by BNI telah menjadi katalisator penting dalam strategi digitalisasi BNI.
Hingga September 2024, aplikasi ini mencatatkan 225 ribu pengguna baru, di mana 70 persen berasal dari segmen tabungan ritel BNI Ajaib.
Angka ini menunjukkan keberhasilan BNI dalam menarik minat nasabah melalui solusi digital yang inovatif.
BACA JUGA:Gunakan Layanan E- Banking BRI dan Miliki Banyak Keuntungan