Di beberapa wilayah, sekolah-sekolah terpaksa diliburkan karena kualitas udara yang memburuk akibat asap tebal. Pemerintah daerah juga telah mengeluarkan peringatan kepada masyarakat agar mengurangi aktivitas di luar ruangan dan menggunakan masker untuk melindungi diri dari dampak buruk asap.
BACA JUGA:Edwin Cahya, Resmi Dilantik Menjadi Pimpinan DPRD Ogan Ilir
BACA JUGA:Pasangan BERTAJI Dapat Dukungan dari Driver Online Baturaja
Selain itu, kebakaran hutan juga mengancam keanekaragaman hayati yang ada di wilayah tersebut. Habitat hewan liar menjadi terancam, dan sejumlah spesies yang dilindungi dapat kehilangan tempat tinggal mereka akibat kerusakan hutan. BPBD bersama instansi terkait terus berupaya agar kebakaran dapat segera diatasi guna meminimalisir kerusakan lebih lanjut.
Dalam menangani karhutla, BPBD Sumatera Selatan tidak bekerja sendiri. Mereka berkoordinasi dengan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), TNI, Polri, serta instansi lainnya. Dukungan dari pemerintah pusat juga sangat penting dalam menyediakan bantuan logistik, seperti helikopter water bombing, yang saat ini masih menjadi andalan dalam upaya pemadaman.
Selain itu, Sudirman mengungkapkan bahwa pihaknya juga menerima bantuan dari negara-negara tetangga dalam bentuk dukungan teknis dan informasi. Hal ini menunjukkan bahwa penanganan karhutla tidak hanya menjadi tanggung jawab pemerintah daerah atau nasional, tetapi juga mendapat perhatian internasional karena dampaknya yang luas, termasuk potensi pencemaran udara lintas batas.
"Kami sangat berterima kasih atas bantuan dari BNPB dan instansi terkait lainnya, serta dukungan dari negara-negara tetangga yang turut memberikan informasi dan dukungan teknis. Hal ini sangat membantu dalam upaya pemadaman karhutla yang sedang berlangsung," ujar Sudirman.
BACA JUGA:GIBEI Unbara Buka Rekening Massal Calon Investor Baru
BACA JUGA:Gubuk Reyot Kakek Amrin Dipugar Baznas OKI
Selain fokus pada upaya pemadaman, BPBD Sumsel juga menyadari pentingnya langkah-langkah preventif agar kebakaran hutan dan lahan tidak terus berulang di masa depan. Sudirman menyebutkan bahwa salah satu fokus BPBD ke depan adalah meningkatkan kesadaran masyarakat, terutama di daerah rawan kebakaran, tentang pentingnya menjaga lingkungan dan tidak melakukan pembakaran lahan.
BPBD bersama instansi terkait akan memperkuat patroli dan sosialisasi kepada masyarakat agar tidak membuka lahan dengan cara dibakar. Edukasi ini penting untuk mencegah kebakaran sejak dini, karena banyak kebakaran lahan yang disebabkan oleh aktivitas manusia, terutama pembukaan lahan dengan cara tradisional yang berpotensi memicu kebakaran besar.
Selain itu, BPBD juga akan berkoordinasi dengan pihak terkait untuk meningkatkan sistem deteksi dini kebakaran. Dengan teknologi yang semakin canggih, diharapkan kebakaran dapat segera terdeteksi dan diatasi sebelum menyebar luas.
Karhutla di Sumatera Selatan, khususnya di Ogan Komering Ilir dan Muara Enim, masih menjadi tantangan besar bagi BPBD dan instansi terkait. Dengan enam helikopter yang dikerahkan untuk melakukan water bombing, upaya pemadaman terus dilakukan secara intensif. Meskipun tantangan seperti cuaca dan medan yang sulit terus dihadapi, BPBD berkomitmen untuk mengatasi kebakaran ini.
Selain upaya pemadaman, langkah-langkah preventif juga sangat penting untuk mencegah terulangnya karhutla di masa depan. Edukasi kepada masyarakat, patroli intensif, serta deteksi dini kebakaran menjadi fokus utama agar Sumatera Selatan dapat terhindar dari bencana karhutla yang berulang setiap tahunnya.