Kehadiran mereka diharapkan bisa mengisi kekosongan di lini belakang dan memberikan pertahanan yang solid.
STY juga menjelaskan alasan pemanggilan Wahyu Prasetyo, bek PSIS Semarang, sebagai pengganti dua pemain naturalisasi yang absen. "Karena kami butuhkan, kami pilih Wahyu.
Dan Wahyu adalah pemain pengganti bagi kita," jelas STY. Wahyu diharapkan mampu tampil maksimal dalam menjaga lini pertahanan Indonesia dari gempuran Arab Saudi.
BACA JUGA:Timnas Indonesia Hadapi Suhu 35 Derajat di Jeddah: Siapkah Mereka?
BACA JUGA:Shin Tae-yong Puji Roberto Mancini: Pelatih Timnas Arab Saudi sebagai Salah Satu yang Terbaik
Optimisme Timnas Indonesia
Meski berada di grup yang berat bersama Arab Saudi, Australia, Jepang, Bahrain, dan China, Shin Tae-yong menegaskan bahwa Timnas Indonesia tidak akan menyerah. Ia ingin memanfaatkan setiap peluang yang ada untuk meraih hasil maksimal di setiap pertandingan.
"Memang ada kekurangan di lini belakang, tetapi kami harus bisa membuatnya (berhasil) dengan pemain yang ada di sini," ujarnya.
STY juga menekankan pentingnya mentalitas positif dalam menghadapi lawan yang di atas kertas lebih diunggulkan.
“Ketimbang memikirkan tekanan besar untuk saya dan tim, saya lebih memilih menikmati momen ini dan berusaha memberikan yang terbaik. Kami bersepakat ingin menunjukkan yang terbaik di laga nanti,” kata STY.
BACA JUGA:WNI Timur Tengah Siap Meriahkan Dukungan untuk Timnas Indonesia di Laga Kontra Arab Saudi
BACA JUGA:Calvin Verdonk: Bek Kuat Timnas Indonesia di Balik Laga Krusial Kualifikasi Piala Dunia 2026
Jay Idzes: “Apa Pun Bisa Terjadi”
Pemain naturalisasi lainnya, Jay Idzes, yang saat ini bermain untuk Venezia FC di Serie A, turut memberikan pandangannya mengenai peluang Timnas Indonesia. Meski Arab Saudi lebih diunggulkan, Idzes yakin bahwa timnya memiliki peluang untuk mencuri poin.
Ia mengingatkan bahwa dalam sepak bola, kejutan selalu mungkin terjadi, seperti saat Arab Saudi mengalahkan Argentina 2-1 di Piala Dunia 2022.
“Kita tahu Arab Saudi adalah tim yang bagus. Memiliki pemain berkualitas di liga mereka. Tapi pada akhirnya ini adalah sepak bola. Jadi, apa pun bisa terjadi, selayaknya Arab Saudi yang mengalahkan Argentina di Piala Dunia lalu,” kata Idzes.