Tepung Terigu Curah: Harga tepung terigu curah turun 0,49 persen, atau Rp50, menjadi Rp10.170 per kg.
Tepung Terigu Non-Curah: Sebaliknya, tepung terigu non-curah naik tipis 0,38 persen, atau Rp50, menjadi Rp13.260 per kg.
7. Jagung dan Garam
Jagung: Harga jagung di tingkat peternak naik 2,53 persen, atau Rp150, menjadi Rp6.070 per kg.
Garam Halus Beryodium: Harga garam halus beryodium turun tipis 0,26 persen, atau Rp30, menjadi Rp11.520 per kg.
8. Ikan
Ikan Kembung: Harga ikan kembung naik tipis 0,54 persen, atau Rp200, menjadi Rp37.290 per kg.
Ikan Tongkol: Kenaikan harga ikan tongkol tercatat 0,79 persen, atau Rp250, menjadi Rp31.790 per kg.
Ikan Bandeng: Harga ikan bandeng turun tipis 1,19 persen, atau Rp390, menjadi Rp32.520 per kg.
Kenaikan harga pangan yang terjadi pada Selasa ini menandakan adanya fluktuasi pasar yang mungkin dipengaruhi oleh berbagai faktor seperti perubahan cuaca, kondisi pasokan, dan permintaan di pasar domestik.
Bapanas menjelaskan bahwa kenaikan harga beberapa komoditas pangan utama, seperti bawang putih dan cabai merah keriting, dapat berdampak langsung pada daya beli masyarakat dan inflasi pangan.
Di sisi lain, penurunan harga beberapa bahan pokok seperti minyak goreng dan tepung terigu dapat memberikan sedikit bantuan bagi konsumen.
Pemerintah dan lembaga terkait diharapkan dapat terus memantau dan mengendalikan fluktuasi harga pangan untuk menjaga stabilitas pasar dan memastikan kebutuhan pangan masyarakat tetap terpenuhi dengan harga yang wajar.
Dalam menghadapi situasi ini, konsumen diimbau untuk memantau harga pangan secara berkala dan memanfaatkan informasi yang tersedia untuk membuat keputusan pembelian yang lebih baik.
Dengan adanya fluktuasi harga pangan ini, penting bagi pemerintah untuk terus berupaya meningkatkan efisiensi distribusi dan mengatasi potensi gangguan pasokan yang dapat mempengaruhi stabilitas harga di pasar.