Sejarah dan Mitos Emas di Sumatera Selatan: Antara Fakta dan Legenda !

Selasa 13 Aug 2024 - 20:10 WIB
Reporter : Maryati
Editor : Robiansyah

Namun, hingga saat ini, keberadaan bongkahan emas sebesar kepala bayi masih menjadi misteri yang belum terpecahkan.

Selain Bukit Kayu Manis, wilayah Bukit Barisan di Kabupaten Lahat juga dikenal memiliki potensi tambang emas yang besar.

Wilayah ini membentang luas, mencakup area yang diperkirakan mencapai 20.000 hingga 30.000 hektar.

Di sepanjang Bukit Barisan, terdapat cadangan emas murni dan berlian dengan kadar 24 karat yang sangat bernilai tinggi.

Namun, seperti halnya Bukit Kayu Manis, potensi tambang emas di Bukit Barisan juga belum tergali sepenuhnya.

Baru sekitar 20 persen dari luas wilayah tersebut yang dimanfaatkan, dan itupun dilakukan dalam skala kecil oleh penambang-penambang tradisional.

Salah satu kendala utama yang dihadapi dalam pemanfaatan potensi tambang emas di wilayah ini adalah fokus pemerintah yang masih tertuju pada eksploitasi tambang mineral dan batubara (minerba).

Meskipun demikian, nilai dari tambang emas dan berlian di Bukit Barisan ditaksir mencapai triliunan rupiah.

Beberapa warga yang telah melakukan penambangan secara mandiri di wilayah tersebut mengaku telah menemukan bongkahan emas dan berlian berkadar 24 karat.

Namun, karena keterbatasan teknologi dan infrastruktur, penambangan ini masih dilakukan secara tradisional dan dalam skala kecil.

Selain Bukit Kayu Manis dan Bukit Barisan, Desa Sukamenang di Kabupaten Muratara juga memiliki potensi tambang emas yang tidak kalah menarik.

Tambang emas di Desa Sukamenang dikenal sebagai tambang bawah tanah atau underground mining dengan kedalaman lebih dari 100 meter.

Tambang ini terkenal karena kondisi operasionalnya yang sangat menantang dan berisiko tinggi.

Ratusan jalur dan lubang telah digali di bawah tanah kawasan tambang tersebut, membentuk jaringan kompleks yang penuh bahaya.

Para penambang yang bekerja di sini harus menghadapi berbagai tantangan fisik dan mental. Penggalian dilakukan secara manual, tanpa bantuan mesin modern.

Mereka hanya dibekali dengan alat-alat sederhana seperti cangkul, beliung, dan peralatan seadanya.

Kategori :