Sebelumnya, kepergian Ita meninggalkan sehelai surat untuk ibunya, meminta agar tidak mencarinya dengan air mata.
Dia menyatakan niat untuk kembali jika sudah memiliki uang sendiri, sambil menyebutkan bahwa dia sudah besar dan bisa mandiri.
Kisah ini menggugah perhatian masyarakat sekitar, terutama keluarga yang merasa cemas dengan kondisi IPS.
BACA JUGA:Bos Orgen Tunggal di Lubuklinggau Ditemukan Begini : Sang Istri Histeris !
Muhammad Angga, kakak dari IPS, mengungkapkan bahwa terakhir kali adiknya terlihat di rumah pada Jumat malam sebelum menghilang.
"Saat itu dia masih menonton TV di rumah, namun pada dini hari berikutnya, dia sudah tidak ada," tutur Angga.
Keluarga telah melaporkan kejadian ini ke Polsek Tanjung Raja, yang segera mengambil langkah untuk mencari dan mengamankan pelaku serta memastikan keamanan IPS.
Kasus ini menjadi cerminan pentingnya pengawasan orang tua terhadap aktivitas anak-anak di media sosial, serta peran masyarakat dalam membantu menemukan anak yang hilang.
Diharapkan dengan penegakan hukum yang tepat, kejadian serupa dapat dicegah di masa mendatang, sambil memastikan keamanan dan kesejahteraan generasi muda.***