8.227 Jiwa Butuh Bantuan

BANJIR bandang yang menyapu Kabupaten Musi Rawas Provinsi Sumatera Selatan sejak Jumat (10/03) sudah mulai surut.
Banjir yang dipicu hujan dengan intensitas tinggi hingga meluapnya Sungai Musi yang berdampak ke permukiman yang melumpuhkan aktivitas warga .
Berdasar datan dari Pusat Pengendalian Operasi (Pusdalops) BNPB Muri Rawas tercatat sebanyak 8.227 jiwa terdampak yang tersebar di tiga kecamatan.
Kecamatan terdampak yakni Kecamatan BTS Ulu Cecar, Kecamatan Muara Kelingi dan Kecamatan Sukakarya. Banjir juga mengakibatkan sedikitnya 2.618 unit rumah terdampak, dua jembatan rusak ringan, dua jembatan gantung putus, satu polindes, satu kantor desa, satu sekolah dasar dan tiga tempat ibadah terdampak.
Berdasarkan kaji cepat sementara, ketinggian banjir terpantau berkisar antara 50 – 400 sentimeter. Pantauan visual di lapangan menyebutkan, kondisi air cenderung naik dan luasan terdampak semakin meluas.
BPBD Kabupaten Musi Rawas segera tiba di lokasi sesaat setelah kejadian dan terus melakukan koordinasi intensif dengan pemerintah daerah guna melakukan pendataan serta peninjauan dilokasi terdampak.
Selain itu, upaya evakuasi juga terus dilakukan dengan mengerahkan perahu karet untuk membawa warga terdampak ke lokasi yang lebih aman.
Merujuk informasi BMKG mengenai Prakiraan Curah Hujan Dasarian III Maret untuk wilayah Musi Rawas memiliki potensi curah hujan dengan kategori Menengah.
Merespons hal tersebut, BNPB mengimbau kepada masyarakat untuk melakukan langkah-langkah meningkatkan kesiapsiagaan dan kewaspadaan bencana yang disebabkan oleh faktor cuaca.
Salah satunya dengan mengetahui mana saja wilayah yang rawan bencana, kemudian selalu mencari informasi terkini cuaca yang akan terjadi, dan selanjutnya mengetahui jalur evakuasi jika terjadi bencana.
Sementara itu, bantuan dari berbagai pihak sudah berdatangan untuk warga terdampak banjir. Seperti dari Gubernur Sumatera Selatan, Bupati Musi Rawas, Korem Garuda Dempo dan lainnya.
Bantuan yang didistribusikan mulai dari sembako sampai sandang dan pakaian. Dikhawatirkan pendistribusian bantuan tidak merata, sehingga banyak warga terdampak tidak kebagian. (yat)