Filosofi Mendalam Rumah Limas Palembang Sumatera Selatan, Bisa Dijumpai di Daerah ULU !

Reporter: Dahlia |

Editor: Maryati |

Jumat , 17 May 2024 - 10:20

Rumsh Limas Adat Palembang -Foto: Dekoruma.com-

KORANPALPOS.COM - Rumah Limas Palembang, sebuah warisan budaya yang kaya akan filosofi dan makna mendalam, terus menjadi sorotan dalam kajian arsitektur tradisional Indonesia.

Terletak di daerah Palembang, rumah ini bukan hanya sekadar bangunan fisik, tetapi juga merepresentasikan sistem nilai dan tata ruang yang sarat akan makna simbolis.

Dibangun dengan gaya panggung, Rumah Limas terdiri dari lima tingkat yang disebut sebagai Bengkalis, masing-masing mengandung makna dan fungsi yang berbeda sesuai dengan filosofi Kekijing, yang merujuk pada penghuni ruang berdasarkan usia, jenis kelamin, bakat, pangkat, serta martabat.

Hal ini membuatnya menjadi suatu simbol kompleksitas budaya yang masih relevan hingga saat ini.

Tingkatan pertama, Pagar Tenggalung, memberikan gambaran luas tanpa dinding pembatas, namun tetap menjaga privasi dari pandangan luar.

Ruang ini berfungsi sebagai tempat menerima tamu pada acara adat dengan uniknya dalam desain lawang kipas yang membentuk langit-langit ruangan saat dibuka.

Sementara itu, tingkat kedua atau Jogan menjadi tempat berkumpul bagi anggota keluarga pria dengan tingkat privasi yang lebih tinggi daripada tingkat sebelumnya.

Kekijing ketiga, yang melambangkan tamu undangan khusus, dan Kekijing keempat untuk tamu yang memiliki ikatan darah yang kuat dengan pemilik rumah, menunjukkan struktur sosial dan kehormatan yang terwujud dalam tata ruang Rumah Limas.

Tingkatan terakhir, Gegajah, menawarkan ruangan yang paling luas dan bersifat sangat privat, hanya dimasuki oleh orang-orang dengan kedudukan tinggi baik dalam keluarga maupun masyarakat.

Aspek simbolis Rumah Limas tidak hanya terbatas pada tata ruang internalnya.

filosofi mendalam rumah limas palembang sumatera selatan, bisa dijumpai di daerah ulu !                            koranpalpos.com - rumah limas palembang, sebuah warisan budaya yang kaya akan filosofi dan makna mendalam, terus menjadi sorotan dalam kajian arsitektur tradisional indonesia.
terletak di daerah palembang, rumah ini bukan hanya sekadar bangunan fisik, tetapi juga merepresentasikan sistem nilai dan tata ruang yang sarat akan makna simbolis.
dibangun dengan gaya panggung, rumah limas terdiri dari lima tingkat yang disebut sebagai bengkalis, masing-masing mengandung makna dan fungsi yang berbeda sesuai dengan filosofi kekijing, yang merujuk pada penghuni ruang berdasarkan usia, jenis kelamin, bakat, pangkat, serta martabat.
hal ini membuatnya menjadi suatu simbol kompleksitas budaya yang masih relevan hingga saat ini.
baca juga:keunikan dan asal usul suku ogan : jejak sejarah dan penyebaran di sumatera selatan dan lampung !
baca juga:fakta dan potensi kabupaten pali yang masuk 10 kabupaten paling tajir di sumatera selatan 
tingkatan pertama, pagar tenggalung, memberikan gambaran luas tanpa dinding pembatas, namun tetap menjaga privasi dari pandangan luar.
ruang ini berfungsi sebagai tempat menerima tamu pada acara adat dengan uniknya dalam desain lawang kipas yang membentuk langit-langit ruangan saat dibuka.
sementara itu, tingkat kedua atau jogan menjadi tempat berkumpul bagi anggota keluarga pria dengan tingkat privasi yang lebih tinggi daripada tingkat sebelumnya.
kekijing ketiga, yang melambangkan tamu undangan khusus, dan kekijing keempat untuk tamu yang memiliki ikatan darah yang kuat dengan pemilik rumah, menunjukkan struktur sosial dan kehormatan yang terwujud dalam tata ruang rumah limas. 
baca juga:5 fakta unik di balik film 'kingdom of the planet of the apes' : nomor 4 paling sulit dilakukan !
baca juga:keanekaragaman budaya dan sejarah suku yang mendiami ogan ilir sumatera selatan : sudah ada sejak 2.500 sm !
tingkatan terakhir, gegajah, menawarkan ruangan yang paling luas dan bersifat sangat privat, hanya dimasuki oleh orang-orang dengan kedudukan tinggi baik dalam keluarga maupun masyarakat.
aspek simbolis rumah limas tidak hanya terbatas pada tata ruang internalnya.
ornamen-ornamen seperti simbar berbentuk tanduk dan melati pada bagian atap juga mengandung makna mendalam.
simbar berfungsi sebagai penangkal petir, sementara melati melambangkan keagungan dan kerukunan, dan tanduk-tanduknya memiliki interpretasi yang menghubungkan dengan nilai-nilai agama dan kehidupan sosial.
baca juga:perbedaan kopi semendo vs kopi pagaralam : penikmat kopi pasti tahu, soal rasa tak pernah bohong !
baca juga:mengulas 10 kabupaten paling tajir di sumatera selatan : berikut 5 fakta menarik kabupaten oki !
selain filosofi yang terkandung di dalamnya, orientasi rumah limas juga memiliki signifikansi tersendiri.
menghadap ke arah timur dan barat, bagian timur disebut matoari mati yang melambangkan akhir kehidupan, sementara bagian barat disebut matoari edop yang melambangkan kehidupan baru.
ini menunjukkan hubungan antara bangunan dengan alam dan siklus kehidupan yang terus berputar.
meskipun keberadaannya semakin jarang dijumpai di era modern ini, rumah limas tetap memegang peran penting sebagai lambang identitas budaya dan sejarah.
di kawasan suku palembang, terutama di daerah ulu, rumah-rumah tradisional ini masih dapat ditemui, meskipun banyak masyarakat telah beralih ke rumah-rumah modern.
dengan semakin langkanya rumah limas, penting untuk terus memahami dan merawat warisan budaya ini sebagai bagian yang tak terpisahkan dari identitas dan kekayaan budaya bangsa indonesia.
melalui pemahaman yang lebih mendalam terhadap filosofi, simbolisme, dan nilai-nilai yang terkandung di dalamnya, kita dapat menjaga warisan ini agar tetap hidup dan berdampingan dengan perkembangan zaman yang terus berubah.
rumah limas bukan sekadar sebuah bangunan, tetapi juga sebuah cermin dari kearifan lokal yang patut dilestarikan. ***

Tag

Share

Koran Edisi Terbaru

Baca Koran Palembang Pos 3 Juli 2024

Berita Terkini

Berita Terpopuler

Berita Pilihan