Pemimpin Harus Peka Membaca Zaman
Wakil Menteri Dalam Negeri (Wamendagri) Bima Arya Sugiarto-Foto: Antara-
JAKARTA – Wakil Menteri Dalam Negeri (Wamendagri) Bima Arya Sugiarto menekankan pentingnya kemampuan memahami perubahan zaman agar masyarakat tidak tertinggal dalam arus disrupsi global yang terus bergerak cepat.
Menurutnya, hanya mereka yang mampu membaca tanda-tanda zaman dengan baik yang akan menjadi pemenang.
Pesan itu disampaikan Bima saat menjadi pembicara utama dalam Pertemuan dan Konsolidasi Regional Korps Alumni Himpunan Mahasiswa Islam (KAHMI) se-Sulawesi di Rumah Jabatan Gubernur Sulawesi Selatan, Makassar.
BACA JUGA:Tahun Pertama Prabowo-Gibran, Banyak Kemajuan Tercapai
BACA JUGA:Bayar Utang Whoosh, Pemerintah Tegaskan Tak Gunakan Dana APBN
Ia mengutip pesan dari para tokoh seperti Nurcholish Madjid dan Amien Rais, yang selalu menekankan pentingnya kepekaan terhadap perubahan.
“Cak Nur dan Pak Amien sering mengingatkan untuk membaca tanda-tanda zaman. Tidak semua orang bisa menjadi pemenang di masanya, tapi mereka yang peka terhadap perubahan pasti mampu bertahan,” ujar Bima dalam keterangannya di Jakarta, Minggu (13/10).
Bima juga menyinggung buku The Great Wave: The Era of Radical Disruption and the Rise of the Outsider karya Michiko Kakutani.
BACA JUGA:Harap Pemda Sabar, DPR RI Jelaskan Alasan Pemangkasan Dana Transfer ke Daerah 2026
BACA JUGA:Prabowo Dorong Regenerasi Kepemimpinan Muda
Menurutnya, ilustrasi di sampul buku yang menggambarkan perahu kecil diterjang gelombang besar melambangkan tantangan besar yang harus dihadapi dunia modern.
“Gelombang besar itu adalah simbol disrupsi. Kita harus siap menghadapi perubahan besar dengan ketenangan dan kewaspadaan,” katanya.
Ia mencontohkan munculnya pemimpin seperti Donald Trump dan Volodymyr Zelenskyy yang datang dari luar sistem politik tradisional sebagai bukti nyata perubahan arah dunia.