Politikus PDIP : Pilpres Bukan Hanya Tentang Capres dan Cawapres
--
JAKARTA - Politikus PDI Perjuangan (PDIP) Masinton Pasaribu menegaskan bahwa Pemilu dan Pilpres 2024 bukan semata-mata tentang calon presiden (capres) dan calon wakil presiden (cawapres), atau nasib partai politik.
“Saya tidak bicara tentang kepentingan Ganjar-Mahfud, saya tidak cari kepentingan Anies-Muhaimin, dan saya tidak bicara tentang kepentingan Prabowo dengan pasangannya, tetapi pemilu ini harus kita jaga untuk kepentingan demokrasi dan untuk kedaulatan rakyat,” kata Masinton saat menjadi pembicara dalam acara diskusi politik di Jakarta, Minggu (29/10).
Ia menekankan bahwa di tengah tahun politik ini, penting sekali untuk menjaga integritas konstitusi dari segala potensi kecurangan dengan mengandalkan prinsip demokrasi.
BACA JUGA:KPU OKU Catat 339 Pemilih Pindah Memilih pada Pemilu 2024
BACA JUGA:Pengamat : Gibran Jadi Kartu Truf Prabowo Raup Suara Milenial-gen Z
Selain itu, Masinton berharap agar tahun politik ini bisa disambut dengan semangat riang gembira.
Menurut Masinton, konstitusi merupakan mandat yang harus dipegang teguh dan dijalankan secara konsisten, karena hal ini merupakan landasan utama dalam menjaga prinsip-prinsip demokrasi dalam menjalani tahun politik dengan penuh integritas dan tanggung jawab.
“Kita jalankan mandat konstitusi secara konsisten, siapa pun yang menentang aturan konstitusi dan perundang-undangan kita sejatinya adalah musuh rakyat dan harus kita lawan,” imbuhnya.
BACA JUGA: Adian Napitupulu Buka Suara atas Sikap Jokowi Terkait Pencalonan Gibran Rakabuming Raka
BACA JUGA:Gibran Jadi Magnet Baru dan Ubah Peta Politik Nasional
Komisi Pemilihan Umum (KPU) telah menerima pendaftaran tiga pasangan bakal calon presiden dan wakil presiden untuk Pilpres 2024, yakni Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar, Ganjar Pranowo-Mahfud MD, serta Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka.
Pasangan Anies-Muhaimin diusung oleh Partai NasDem, Partai Kebangkitan Bangsa (PKB), Partai Keadilan Sejahtera (PKS), dan Partai Ummat.
Pasangan Ganjar-Mahfud diusung oleh Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP), Partai Persatuan Pembangunan (PPP), Partai Persatuan Indonesia (Perindo), dan Partai Hati Nurani Rakyat (Hanura).