Antisipasi Terjadi Bencana dan Korban Tenggelam, Polsek Pemulutan Cek Debit Air

KORANPALPOS.COM  - Setelah adanya kasus anak tenggelam yang berujung hilangnya nyawa membuat jajaran kepolisian rutin menggalakkan giat patroli menyisir aliran sungai yang berpotensi berbahaya dan menimbulkan kerusakan.

Hal itu seperti dilakukan oleh jajaran Polsek Pemulutan melaksanakan patroli pengecekan pada Kamis malam (30/1) sekitar pukul 20.30 WIB.

Patroli tersebut dipimpin langsung oleh Kapolsek Pemulutan IPTU Nugrah Angga Oktari, dengan menyasar beberapa lokasi penting yang berpotensi terdampak, yaitu Pintu Air Desa Sembadak, Pintu Air Desa Harapan, dan Pintu Air Desa Pipa Putih. 

"Ketiga lokasi ini merupakan titik-titik vital yang sering kali menjadi indikator kondisi debit air di wilayah Pemulutan," katanya.

BACA JUGA:Pemkab Ogan Ilir Gelar Rapat Persiapan Pemeriksaan Kesehatan Gratis

BACA JUGA:Kabar Gembira untuk ASN dan P3K di Muba : TPP PNS dan Gaji P3K Segera Cair !

Setelah melakukan pengecekan di masing-masing lokasi, hasilnya menunjukkan bahwa debit air di ketiga titik tersebut masih berada dalam batas normal. 

Situasi di lapangan juga terpantau aman dan kondusif, sehingga tidak ditemukan indikasi adanya potensi banjir dalam waktu dekat. 

Meski demikian, Kapolsek Pemulutan menyatakan bahwa patroli dan pemantauan akan terus dilaksanakan secara berkala untuk memastikan situasi tetap terjaga.

"Saat ini, kondisi debit air masih terpantau aman. Namun, kami tetap mengimbau kepada masyarakat untuk terus meningkatkan kewaspadaan, terutama yang tinggal di sekitar bantaran sungai dan daerah rawan banjir," ungkapnya.

BACA JUGA:Perbaiki Akhlak Tahanan : Polres Musi Rawas Lakukan Upaya Humanis Ini !

BACA JUGA:Peringati Isra Mikraj : Ini Pesan yang Disampaikan Kapolres Prabumulih!

Selain itu, dalam rangka meningkatkan kewaspadaan, Polsek Pemulutan juga melakukan koordinasi dengan para kepala desa di wilayahnya. 

Koordinasi ini bertujuan untuk memperkuat sinergi antara aparat keamanan dan masyarakat dalam menghadapi potensi bencana alam.