10 Kota Toleransi Paling Rendah di Indonesia 2024 : Palembang Nomor Berapa ?

Reporter: Echi |

Editor: Zen Kito |

Minggu , 22 Sep 2024 - 13:50

Singkawang dinobatkan kota paling toleransi di Indonesia tahun 2024-Foto : Dokumen Palpos-

KORANPALPOS.COM - SETARA Institute baru saja merilis laporan Indeks Kota Toleran (IKT) 2023 yang memberikan gambaran mendalam tentang kondisi toleransi di 94 kota di Indonesia.

Dalam laporan ini, Singkawang, yang terletak di Kalimantan Barat, muncul sebagai kota paling toleran dengan skor 6,500 pada skala 1-7.

Sebaliknya, Kota Depok dan Cilegon berada di posisi terendah sebagai kota paling tidak toleran di Indonesia.

SETARA Institute menggunakan empat variabel dan delapan indikator untuk menilai kinerja kota dalam hal toleransi.

Penilaian ini mencakup aspek-aspek penting yang mencerminkan kondisi sosial, politik, dan ekonomi di masing-masing daerah.

Empat variabel tersebut adalah:

1. Regulasi Pemerintah Kota: Meliputi rencana pembangunan dalam bentuk Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) dan produk hukum yang mendukung toleransi, serta adanya kebijakan diskriminatif.

2. Regulasi Sosial: Melihat peristiwa intoleransi yang terjadi di kota tersebut dan dinamika masyarakat sipil terkait isu intoleransi.

3. Tindakan Pemerintah: Menilai pernyataan pejabat kunci mengenai peristiwa intoleransi dan tindakan nyata yang diambil terkait isu tersebut.

10 kota toleransi paling rendah di indonesia 2024 : palembang nomor berapa ?                            koranpalpos.com - setara institute baru saja merilis laporan indeks kota toleran (ikt) 2023 yang memberikan gambaran mendalam tentang kondisi toleransi di 94 kota di indonesia.
dalam laporan ini, singkawang, yang terletak di kalimantan barat, muncul sebagai kota paling toleran dengan skor 6,500 pada skala 1-7.
sebaliknya, kota depok dan cilegon berada di posisi terendah sebagai kota paling tidak toleran di indonesia.
baca juga:6 kota yang bisa bikin romantis di indonesia : surga tersembunyi untuk pasangan yang ingin bercinta !
baca juga:misteri danau rakihan oku selatan : siapa puyang janggut dan sepasang naga emas ?
setara institute menggunakan empat variabel dan delapan indikator untuk menilai kinerja kota dalam hal toleransi.
penilaian ini mencakup aspek-aspek penting yang mencerminkan kondisi sosial, politik, dan ekonomi di masing-masing daerah.
empat variabel tersebut adalah:
baca juga:5 kabupaten terpanas di sumatera selatan : apakah daerahmu termasuk, yuk cek sekarang !
baca juga:4 kota di indonesia ini masuk daftar terpanas di asia tenggara : ada 2 kota di sumatera ! 
1. regulasi pemerintah kota: meliputi rencana pembangunan dalam bentuk rencana pembangunan jangka menengah daerah (rpjmd) dan produk hukum yang mendukung toleransi, serta adanya kebijakan diskriminatif.
2. regulasi sosial: melihat peristiwa intoleransi yang terjadi di kota tersebut dan dinamika masyarakat sipil terkait isu intoleransi.
3. tindakan pemerintah: menilai pernyataan pejabat kunci mengenai peristiwa intoleransi dan tindakan nyata yang diambil terkait isu tersebut.
baca juga: 5 ibukota kabupaten dengan jarak tempuh paling lama di sumatera selatan : kota mana paling jauh ?
baca juga:10 kota paling tajir di asia tenggara berdasarkan gdp 2024 : 1 kota di sumatera termasuk ! 
4. demografi sosio-keagamaan: meliputi heterogenitas keagamaan penduduk dan tingkat inklusi sosial keagamaan.
dengan skor tertinggi 6,500, singkawang menunjukkan keberhasilan dalam menciptakan ekosistem yang toleran.
menurut direktur eksekutif setara institute, halili hasan, keberhasilan ini tidak terlepas dari kepemimpinan yang baik dalam mengelola keberagaman.
baca juga:6 kabupaten dan kota yang ada bandara di sumatera selatan : dari perintis hingga internasional !
baca juga: 7 kabupaten paling muda di sumatera selatan : daerah baru dengan kekayaan alam melimpah !
singkawang menjadi contoh di mana pemerintah daerah aktif berupaya menciptakan situasi yang mendukung toleransi antarumat beragama.
kota ini telah melaksanakan berbagai program yang mempromosikan dialog antaragama, kegiatan sosial lintas komunitas, serta regulasi yang mendukung keberagaman.
selain itu, pemerintah setempat juga berkomitmen untuk mengalokasikan anggaran dalam mendukung inisiatif toleransi.
sementara itu, kota depok mendapatkan skor terendah 4,010, disusul oleh cilegon dengan skor 4,193.
halili hasan menekankan bahwa kedua kota ini masih menghadapi persoalan serius dalam hal kepemimpinan untuk membangun ekosistem toleransi.
dia menjelaskan bahwa ada tiga aspek kepemimpinan yang penting: kepemimpinan politik, kepemimpinan birokrasi, dan kepemimpinan sosial.
kepemimpinan politik di depok dan cilegon dinilai kurang dalam menyusun kebijakan yang mendukung toleransi.
misalnya, di cilegon, tidak ada satu pun gereja yang ada.
padahal kota ini merupakan bagian dari indonesia yang menjunjung tinggi keberagaman.
ini menunjukkan kurangnya perhatian dari pemerintah daerah dalam menyediakan ruang bagi berbagai komunitas agama.
berikut adalah daftar 10 kota dengan skor toleransi terendah menurut setara institute:
1. kota depok - 4,010
2. kota cilegon - 4,193
3. kota banda aceh - 4,260
4. kota padang - 4,297
5. kota lhokseumawe - 4,377
6. kota mataram - 4,387
7. kota pekanbaru - 4,420
8. kota palembang - 4,433
9. kota bandar lampung - 4,450
10. kota sabang - 4,457
riset ini menunjukkan bahwa kota-kota dengan peringkat terendah dalam toleransi kemungkinan besar memiliki kepemimpinan politik dan sosial yang tidak berjalan dengan baik.
banyak dari kepala daerah di kota-kota ini belum mengalokasikan anggaran yang memadai untuk mendukung terciptanya situasi toleransi di daerah mereka.
menurut setara institute, untuk meningkatkan indeks toleransi, ada beberapa langkah yang perlu diambil oleh pemerintah daerah dan masyarakat.
pertama, perlu adanya komitmen dari pemimpin daerah untuk menyusun kebijakan yang mendukung keberagaman.
ini termasuk pengembangan anggaran untuk program toleransi dan pengawasan terhadap pelaksanaan kebijakan tersebut.
kedua, pemerintah daerah harus aktif melibatkan masyarakat dalam upaya membangun toleransi.
dialog antaragama, seminar, dan kegiatan sosial harus menjadi agenda rutin yang melibatkan semua elemen masyarakat.
ketiga, diperlukan penguatan kapasitas aparatur sipil negara (asn) dalam hal penanganan isu-isu sosial dan toleransi.
pelatihan tentang keberagaman dan toleransi seharusnya menjadi bagian dari program pendidikan bagi asn.
laporan indeks kota toleran 2023 oleh setara institute memberikan gambaran yang jelas tentang kondisi toleransi di berbagai kota di indonesia.
singkawang berhasil menonjol sebagai kota yang memelopori nilai-nilai toleransi, sementara depok dan cilegon menghadapi tantangan serius dalam membangun ekosistem yang inklusif.
dengan pemahaman yang lebih baik tentang isu-isu ini, diharapkan pemerintah daerah dan masyarakat dapat bersama-sama menciptakan lingkungan yang lebih toleran di indonesia.
keberagaman bukan hanya sebuah tantangan, tetapi juga merupakan kekuatan yang dapat dimanfaatkan untuk menciptakan masyarakat yang lebih harmonis dan berkeadilan.

Tag

Share

Koran Edisi Terbaru

Baca Koran Palembang Pos 20 Oktober 2024

Berita Terkini

Berita Terpopuler

Berita Pilihan