Fasilitasi Standar Ekspor Teh Asal Sumsel ke Pakistan
Tim Barantin fasilitasi standar ekspor teh asal Sumsel. Foto: Antara --
PALEMBANG, KORANPALPOS.COM - Badan Karantina Indonesia (Barantin) melalui Balai Karantina Hewan, Ikan dan Tumbuhan Sumatera Selatan memfasilitasi standar teh asal provinsi setempat sebelum diekspor ke sejumlah negara tujuan seperti Malaysia dan Pakistan.
"Dalam beberapa bulan terakhir, tim kami telah melakukan pemeriksaan dan standarisasi teh asal Sumsel sesuai negara tujuan, seiring peningkatan ekspor komoditas tersebut," kata Kepala Balai Karantina Sumsel Kostan Manalu, di Palembang, Jumat.
Dia menjelaskan, teh asal Sumsel menorehkan prestasi yang membanggakan sejak Januari hingga Juli 2024, sebanyak 142,5 ton teh, sebagian besar berbentuk bubuk difasilitasi ekspor ke Malaysia dan Pakistan.
"Teh dari sejumlah daerah di provinsi dengan 17 kabupaten dan kota itu senilai Rp3 miliar, telah berhasil menembus pasar Malaysia dan Pakistan," ujarnya.
BACA JUGA:KPU Empat Lawang dan Ogan Ilir Perpanjang Pendaftaran Pilkada 2024
BACA JUGA:Pengamat : Dukungan Harnojoyo dan Heri Amalindo Bikin Herman Deru Kian Sulit Dikalahkan !
Menurut dia, peran penting Karantina Indonesia dalam memastikan bahwa produk teh yang diekspor memenuhi standar keamanan pangan dan persyaratan teknis negara tujuan.
Rangkaian tindakan karantina dilakukan secara ketat, mulai dari pemeriksaan fisik, pengujian laboratorium, hingga penerbitan sertifikat fitosanitari.
Lebih lanjut, Kostan mengatakan,dari tahun ke tahun, pertumbuhan ekspor teh Sumsel terbilang signifikan, tahun 2022 total ekspor teh mencapai 181,5 ton dengan nilai Rp 3,5 miliar, tahun 2023 volume naik menjadi 466,1 ton senilai Rp 8,7 miliar.
Untuk Negara tujuan selain Malaysia dan Pakistan, negara tujuan ekspor lainnya yang menjadi langganan teh Sumsel adalah China, Rumania, dan Turki.Teh yang menjadi daya tarik utama bagi pasar internasional adalah teh bubuk asal Pagaralam, karena memiliki aroma harum yang khas dan cita rasa yang unik.
Teh tersebut telah melalui proses pengolahan yang modern dan higienis, sehingga memenuhi standar keamanan pangan yang berlaku di negara tujuan ekspor.
BACA JUGA:KPU Lanjutkan Tahapan Pilkada Meski Hanya Ada Calon Tunggal
BACA JUGA:Kecil Kemungkinan Joko Widodo Gabung Gerindra
Hal itu dibuktikan dengan meningkatnya frekuensi pengiriman yakni sebanyak sembilan kali dalam kurun waktu tujuh bulan, jelasnya